LABUHA. Sorotanmerahputih.com - Sungai Inggoi di Desa Amasing, Kabupaten Halmahera Selatan, kembali tenang pada Rabu pagi, 18 Desember 2025. Namun, ketenangan itu menyimpan duka mendalam bagi warga setempat setelah Tim SAR Gabungan menemukan jasad Affan (10), bocah yang sebelumnya dilaporkan hilang usai diterkam buaya saat mandi di sungai tersebut.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Ternate, Iwan Ramdani, menyampaikan bahwa korban ditemukan pada hari ketiga operasi pencarian. Tim SAR Gabungan mulai bergerak sejak pukul 06.50 WIT, diawali dengan briefing dan pembagian Search and Rescue Unit (SRU).
Pencarian dilakukan dengan menyisir aliran Sungai Inggoi hingga ke pesisir laut menggunakan perahu karet Basarnas, longboat milik masyarakat, serta perahu nelayan. Upaya pencarian melibatkan berbagai unsur dan dilakukan secara intensif sejak korban dilaporkan hilang.
Sekitar pukul 08.45 WIT, Tim SAR menerima informasi dari nelayan Desa Awanggo yang melaporkan telah menemukan jasad korban. Tim kemudian segera menuju lokasi untuk melakukan evakuasi dan membawa korban ke rumah duka.
“Korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia dan langsung diserahkan kepada pihak keluarga,” ujar Iwan Ramdani.
Dengan ditemukannya korban, operasi pencarian dan pertolongan resmi ditutup, dan seluruh unsur yang terlibat dikembalikan ke kesatuannya masing-masing.
Diketahui sebelumnya, pada Selasa, 16 Desember 2025, Affan dilaporkan pergi mandi dan berenang di Sungai Inggoi. Saat berada di sungai, seekor buaya tiba-tiba muncul dan menerkam korban. Peristiwa tersebut kemudian dilaporkan ke Unit Siaga SAR Halmahera Selatan untuk dilakukan upaya pencarian dan pertolongan.
Operasi SAR melibatkan Unit Siaga SAR Halmahera Selatan, Kodim 1509/Labuha, Polres Halmahera Selatan, Pos Polair Halmahera Selatan, Pos AL Bacan, Kompi Brimob Halmahera Selatan, Dinas Pemadam Kebakaran, serta masyarakat Desa Tamansari, Rawabadak, dan Awanggo.
Bagi warga Desa Amasing, Sungai Inggoi kini bukan lagi sekadar tempat bermain dan beraktivitas. Sungai itu menjadi saksi hilangnya satu nyawa kecil, sekaligus pengingat akan bahaya yang mengintai dari alam yang selama ini terasa begitu dekat dengan kehidupan mereka , Red

