Iklan

Polisi Lalu Lintas di Maros Jadi Pelatih Sukarela Sepak Takraw

Jumat, 25 Juli 2025, Juli 25, 2025 WIB Last Updated 2025-07-25T23:38:54Z
masukkan script iklan disini
masukkan script iklan disini

 



Maros, Sulsel — Sosok Aipda Raslin, anggota Satuan Lalu Lintas Polres Maros, kini menjadi sorotan publik berkat dedikasinya sebagai pelatih sukarela olahraga sepak takraw. Di sela kesibukannya sebagai aparat penegak hukum, ia tetap meluangkan waktu untuk membina generasi muda Maros dalam cabang olahraga yang telah membesarkan namanya.




Dikenal dengan sapaan Allink, Aipda Raslin memiliki latar belakang sebagai atlet berprestasi. Ia pernah mewakili Indonesia pada ajang ASEAN School Games di Jakarta pada tahun 2002 dan berhasil meraih juara tiga setelah mengalahkan tim-tim kuat dari Thailand, Malaysia, Singapura, Filipina, Kamboja, Brunei Darussalam, Vietnam, dan Myanmar.




Sebelum resmi menjadi anggota Polri, Aipda Raslin telah mencatatkan lebih dari dua puluh kali prestasi di berbagai kejuaraan nasional dan internasional. Pada tahun 2000, ia berhasil meraih juara dua dalam Kejuaraan Nasional di Surabaya. Setahun kemudian, yaitu pada tahun 2001, ia menjuarai dua kejuaraan sekaligus, yakni Kejuaraan Nasional Prapekan Olahraga Pelajar Nasional (Prapopnas) di Manado dan Kejuaraan Nasional Popnas di tempat yang sama. Pada tahun 2006, ia mengikuti kejuaraan antar Pusat Pembinaan dan Latihan Mahasiswa di Banjarmasin. Kemudian pada tahun 2007, ia kembali mewakili Sulawesi Selatan dalam Kejuaraan Nasional di Jakarta dan meraih juara satu.


Tak hanya di dalam negeri, Aipda Raslin juga sempat berkarier di luar negeri. Pada tahun 2002, ia dikontrak oleh salah satu klub sepak takraw profesional di Thailand untuk bermain selama lima bulan dalam kompetisi liga negara tersebut. Nilai kontraknya saat itu mencapai sekitar dua puluh juta rupiah—angka yang tergolong besar di masa itu.


Pada tahun 2017, Aipda Raslin mendirikan Klub Tanggul Kota Maros, sebuah wadah pembinaan sepak takraw yang ia kelola secara sukarela. Meski belum memiliki legalitas resmi, klub ini telah mencetak sekitar sembilan puluh atlet putra dan putri dari empat belas kecamatan di Kabupaten Maros. Mereka dilatih secara rutin, disiplin, dan tanpa pungutan biaya.


Yang luar biasa, seluruh biaya pelatihan dan kebutuhan klub ditanggung secara pribadi oleh Aipda Raslin. Ia menyisihkan sebagian dari gajinya setiap bulan untuk membeli perlengkapan seperti bola, net, seragam, sepatu, hingga membangun lapangan latihan sederhana. Semua dilakukan demi masa depan anak-anak didiknya dan kemajuan olahraga sepak takraw di Maros.


“Ini adalah bentuk pengabdian saya kepada masyarakat. Sepak takraw telah membawa saya ke banyak tempat, jadi sudah sewajarnya saya kembalikan itu untuk daerah saya sendiri. Semoga mereka kelak bisa lebih hebat dari saya,” ujar Aipda Raslin penuh semangat.


Beberapa atlet binaannya bahkan telah mengukir prestasi membanggakan di tingkat nasional hingga internasional. Di antaranya adalah Muhamad Rijal, Rahmat, Ikmal, dan Ahmad Taufik. Selain itu, banyak pula anak didiknya yang berhasil membela kabupaten lain di Sulawesi Selatan dalam ajang Pra Pekan Olahraga Daerah (Praporda), serta menorehkan prestasi di berbagai kejuaraan kabupaten dan provinsi.


Tak sedikit pula dari para atlet binaan Aipda Raslin yang kini telah sukses melalui jalur prestasi. Beberapa di antaranya berhasil lolos menjadi anggota Kepolisian Republik Indonesia, Tentara Nasional Indonesia, Pegawai Negeri Sipil, dan juga bekerja di perusahaan-perusahaan swasta ternama.


Dedikasi Aipda Raslin menunjukkan bahwa pengabdian kepada negara bisa dilakukan dari berbagai sisi, tidak hanya melalui penegakan hukum, tetapi juga melalui pembinaan generasi muda yang berprestasi.

Red



Komentar

Tampilkan

Terkini