TERNATE sorotanmerahputih.com , 8 Oktober 2025 — Aktivitas di Dermaga Pelabuhan Laut Bastiong, Kota Ternate, sempat lumpuh akibat kondisi cuaca ekstrem di kawasan pesisir. Air pasang tinggi dan gelombang besar memaksa penghentian sementara operasional kapal penumpang, kapal barang, hingga aktivitas bongkar muat.
Kondisi di Lapangan
Sejak pagi, dermaga tampak sunyi dari aktivitas kapal yang biasanya bersandar atau berlayar.
Kapal-kapal yang berada di perairan dekat pelabuhan memilih menahan diri, menunggu kondisi membaik.
Petugas pelabuhan turut dikerahkan untuk memberikan pengamanan serta penundaan operasional demi keselamatan.
Kutipan dari BMKG & Data Prakiraan
Menurut BMKG Stasiun Meteorologi Sultan Baabullah Ternate:
> “Kecepatan angin di hampir seluruh wilayah Maluku Utara dalam beberapa hari ke depan diperkirakan meningkat hingga 50 km per jam, yang berdampak langsung pada pembentukan gelombang tinggi di perairan utara dan selatan Maluku Utara.”
“Tinggi gelombang di wilayah Batang Dua, Pulau Obi, Kepulauan Sula, dan Taliabu diprediksi mencapai 1,5 hingga 2 meter.”
Selain itu, BMKG memperingatkan bahwa terdapat potensi hujan sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang di beberapa wilayah Maluku Utara, termasuk Kota Ternate.
Dari data prakiraan cuaca resmi BMKG:
Prakiraan cuaca di Kota Ternate hari ini: berpotensi petir dengan suhu berkisar 26–28 °C dan kelembapan tinggi (sekitar 79–85 %)
Untuk perairan Ternate, data BMKG menunjukkan gelombang umumnya masih “rendah” dalam kondisi normal, namun dengan fenomena cuaca ekstrem, gelombang dapat naik signifikan.
Peringatan dini BMKG menyebutkan bahwa pada 08 Oktober 2025 pukul 08:47 WIT, terdapat potensi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang di Kota Ternate dan sekitarnya.
Dampak & Imbauan
Dengan kondisi ini, seluruh aktivitas pelayaran di pelabuhan Bastiong dihentikan sementara sampai kondisi laut dan cuaca kembali stabil. Pihak otoritas pelabuhan dan syahbandar memastikan bahwa keputusan ini dilakukan semata-mata demi keselamatan awak kapal, penumpang, dan infrastruktur pelabuhan.
Masyarakat dan pengguna jasa pelayaran diimbau untuk:
1. Menunda keberangkatan laut hingga diperoleh informasi resmi bahwa kondisi sudah aman.
2. Memantau informasi cuaca terkini melalui kanal resmi BMKG dan instansi maritim setempat.
3. Waspada terhadap potensi dampak lebih luas, seperti banjir pesisir (rob), angin kencang, dan gelombang ekstrem yang dapat menyerang wilayah pesisir.
4. Mengikuti arahan dari petugas pelabuhan dan instansi setempat, demi menghindari risiko kecelakaan di laut.(Red)