Tanggamus – Diduga terjadi penyimpangan dalam pengelolaan anggaran Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di salah satu sekolah dasar di Kecamatan Ulu Belu, yaitu SDN 1 Sinar Banten.
Pasalnya, ketika pewarta melakukan investigasi di sekolah tersebut, ditemukan sejumlah kejanggalan dalam penggunaan anggaran pada periode 2022 hingga 2024.
Pewarta sempat bertanya kepada salah satu guru honorer terkait jumlah tenaga honorer di sekolah itu. Guru tersebut menjawab singkat, “Jumlah kami guru honor ada 4 orang, Pak.” Selanjutnya, pewarta juga menanyakan kepada operator sekolah terkait perbaikan yang dilakukan. Operator menjelaskan, “Hanya perbaikan ringan, Pak.”
Saat pewarta menanyakan keberadaan kepala sekolah, operator mengatakan bahwa kepala sekolah sedang dinas luar (DL). “Biasa, Pak, namanya kepsek, sering dinas luar jadi jarang ada di sekolah, paling berangkat sebentar lalu izin untuk DL,” ungkapnya.
Berdasarkan data yang diterima pewarta, untuk pemeliharaan sarana dan prasarana tahap 1 tahun 2024 tercatat sebesar Rp 8.165.000 dan tahap 2 sebesar Rp 10.576.000. Sementara untuk honor guru, tahap 1 tercatat Rp 31.340.000 dan tahap 2 sebesar Rp 24.300.000. Data tersebut memunculkan dugaan adanya ketidaksesuaian dalam pengelolaan dana BOS.
Pewarta mencoba menghubungi kepala sekolah melalui telepon maupun pesan WhatsApp untuk konfirmasi, namun tidak mendapat jawaban. Bahkan, nomor pewarta diduga diblokir oleh pihak kepala sekolah.
Dengan adanya temuan ini, pewarta bersama tim akan berkoordinasi dengan LSM untuk menyampaikan laporan kepada pihak dinas terkait agar dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
(Doni dan Tim)
